NTB, seputardkj.com - Kedatangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) langsung ke Kecamatan Sekotong, benar-benar menjadi angin segar pagi penegakan hukum. Wilayah Kecamatan Sekotong seolah menjadi negera dalam negara, sulit tersentuh hukum.
Tambang ilegal tersebut yang memunculnya kerugian negara sebesar Rp. 1,08 triliun itu menjadi warning bagi aparat hukum baik polisi maupun kejaksaan.
Ketua Kualisi Masyarakat dan Mahasiswa Ayat menyebutkan dugaan keterlibatan oknum anggota DPRD Provinsi NTB sekaligus anak kandung salah satu calon Bupati Lombok Barat yang terindikasi sebagai fasilitator alat berat serta suplayer Bahan bakar solar, untuk Tambang Emas Ilegal di Sekotong.
Oknum yang dimaksud tak lain adalah Lalu Irwansyah Triadi yang beberapa waktu lalu baru saja dilantik sebagai wakil rakyat. Secara berani, Ayat mendesak Pemerintah daerah beserta APH untuk menyikapi tambang emas ilegal tersebut.
Sosok Lalu Irwansyah Triadi, kerap disapa dengan panggilan Mamiq Bajang Sekotong (MBS). Sebagian masyarakat pun mengenalnya dengan Raja Kecil dari Sekotong.
Terpisah Lalu Irwansyah Triadi membantah hal tersebut, menurut dia, apa yang disebut pada dirinya tersebut tidak benar.
“Masalah tambang tersebut saya tidak tau menau,”ujarnya singkatnya saat dikonfirmasi melalui via pesan instan.
Nama Lalu Irwansyah sempat bergaung kencang saat pemilihan legislatif (Pileg) beberapa waktu lalu. Dalam kecurangan pesta demokrasi yang terjadi di Kecamatan Sekotong, dua putra Lalu Daryadi yaitu Lalu Irwansyah dan Lalu Ismail lolos dengan perolehan suara hampir menyapu seluruh pemilih Kecamatan Sekotong. Dengan jumlah DPT 48 ribu, Lalu Irwan dan Lalu Ismail meraih 47 ribu. Suara sisanya yang hanya 1.000 dibagi ke ratusan politisi lainnya.
Kejahatan demokrasi yang terjadi di Kecamatan Sekotong ini memantik gugatan dan protes, tercatat dua nama yang selamat setelah melalui perjuangan yaitu Sudirsah Sujanto di DPRD Provinsi NTB dan Abdullah Abubakar di DPRD Kabupaten Lombok Barat.
Korban dari tingkah bengis di Sekotong ini sekaligus memakan korban yaitu politisi Partai Golkar H Umar Said dan Politisi PKS H Hadran. Rill/Red